MalinauTerkini.com – Upaya membuka jalur transportasi di Sungai Bahau, Kecamatan Pujungan, Kabupaten Malinau, kembali harus menunduk pada kuasa alam, Kamis (18/9/2025).
Tim Terpadu yang dipimpin personel TNI AD dan BPBD Malinau bertahan hampir sepekan di lokasi. Persiapan teknis peledakan telah dilakukan, namun derasnya arus sungai membuat rencana harus ditunda.
Komandan Tim Terpadu, Lettu Inf Heri Agus S, menjelaskan permukaan air Sungai Bahau meninggi hingga menutup titik sasaran peledakan di Jeram Nta Liang.
“Kami sudah di lokasi hampir enam hari. Peledakan tidak bisa dilakukan karena posisi target terendam,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Kondisi ini membuat tim hanya bisa menunggu air surut. Meski terjebak situasi, semangat pasukan gabungan dari Kodim 0910 Malinau, Yon Zipur 17/Ananta Dharma, dan BPBD Malinau tetap terjaga.

Di tengah derasnya arus, mereka memilih bertahan dengan mendirikan pos sementara di sekitar jeram. Peralatan peledakan dan perlengkapan teknis dijaga agar siap digunakan begitu cuaca mengizinkan.
Heri Agus menegaskan, upaya membuka akses sungai ini tidak hanya urusan teknis militer, tetapi menyangkut kepentingan masyarakat luas. Jeram yang menjadi hambatan transportasi diyakini dapat dibuka melalui intervensi peledakan.
“Kami hadir di sini untuk membantu masyarakat. Semua ini demi kelancaran akses sungai di wilayah Pujungan,” tambahnya.
Personel Jihandak Yon Zipur 17/AD yang dipimpin Lettu Czi Gustaf S bersama tim teknis lain masih melakukan pengukuran dan penyesuaian rencana lapangan.
Meski dihantam cuaca ekstrem, tim tetap optimistis. Mereka hanya menunggu momen tepat ketika Sungai Bahau mereda, sebelum menggelar operasi peledakan di Jeram Nta Liang.

Maya adalah jurnalis MalinauTerkini.com yang meliput isu-isu pemerintahan, kecelakaan lalu lintas, layanan publik, dan dinamika sosial masyarakat di Malinau, Kalimantan Utara. Sejak bergabung pada 2022, ia aktif melakukan peliputan langsung dari lapangan dan menyajikan laporan yang akurat serta terverifikasi.




