MalinauTerkini.com – Solusi sedang dirancang sebagai langkah konkret untuk memulihkan jalur transportasi air di Sungai Bahau. Opsi yang kini menjadi fokus utama adalah peledakan material Jeram Nta Liang. Upaya ini merupakan respons cepat terhadap krisis akses vital yang dihadapi oleh masyarakat di Kecamatan Pujungan dan Bahau Hulu.
Rencana ini tidak terlepas dari koordinasi langsung antara Bupati Malinau, Wempi W Mawa, dengan pemimpin TNI.
Pemerintah daerah telah secara resmi menyurati Panglima TNI AD dan melakukan panggilan video untuk meminta dukungan. “Saya sudah video call langsung dengan Pak Panglima dan beliau memberi atensi serta dukungan langsung,” ungkap Bupati Malinau, Wempi. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menuntaskan persoalan ini secepat mungkin.
Kronologi Terbentuknya Jeram Nta Liang dan Dampaknya
Jeram Nta Liang, yang juga dikenal penduduk setempat sebagai Giram Baru 2, terbentuk kurang dari sebulan lalu akibat bencana longsor besar. Longsor ini menjatuhkan bebatuan raksasa seberat 30-40 ton serta kayu-kayu besar ke badan sungai. Meskipun pembersihan awal telah dilakukan, material yang tersisa membuat aliran sungai menjadi sangat terjal dan berbahaya.
Dampak dari terjalnya jeram ini sangat signifikan. Sungai Bahau adalah urat nadi perekonomian dan sosial bagi masyarakat di pedalaman Malinau. Jalur ini merupakan satu-satunya akses utama untuk memasok kebutuhan pokok dari Tanjung Selor, Bulungan. Terhambatnya jalur ini secara langsung memengaruhi ketersediaan bahan pangan dan barang-barang penting lainnya, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga.

Sejarah Upaya Serupa dan Anggaran Penanganan
Upaya peledakan ini bukan tanpa preseden. Bupati Malinau, Wempi W Mawa, mengungkapkan bahwa operasi serupa pernah berhasil dilakukan pada 2018 lalu di DAS Bahau, Desa Long Aran, Kecamatan Pujungan. Saat itu, Pemkab Malinau bekerja sama dengan Batalyon Zeni Tempur 17/Ananta Dharma Kodam VI Mulawarman untuk membersihkan hambatan di jalur sungai. Pengalaman sukses ini menjadi dasar pertimbangan Pemkab Malinau untuk kembali melibatkan TNI Angkatan Darat dalam operasi kali ini.
Untuk pendanaan, Pemkab Malinau telah menyiapkan anggaran khusus melalui pos Belanja Tidak Terduga (BTT), yang memang dikhususkan untuk situasi darurat. Hal ini memastikan bahwa operasi pemulihan dapat segera dilaksanakan tanpa hambatan anggaran.
“Anggaran Belanja Tidak Terduga ini memang disiapkan salah satu contohnya untuk keadaan darurat seperti di Sungai Bahau ini. Kami akan segera membahasnya,” tutup Wempi.

(Maya)

Maya adalah jurnalis MalinauTerkini.com yang meliput isu-isu pemerintahan, kecelakaan lalu lintas, layanan publik, dan dinamika sosial masyarakat di Malinau, Kalimantan Utara. Sejak bergabung pada 2022, ia aktif melakukan peliputan langsung dari lapangan dan menyajikan laporan yang akurat serta terverifikasi.




