Siklon Tropis Bualoi Picu Cuaca Ekstrem di Kaltara, Malinau Masuk Status Waspada

MalinauTerkini.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem akibat dampak tidak langsung Siklon Tropis Bualoi yang berkembang di utara Laut Cina Selatan, Sabtu (27/9/2025). Kabupaten Malinau, bersama Tarakan dan Bulungan, ditetapkan pada status waspada hujan sedang hingga lebat.

BMKG mencatat pusat Siklon Tropis Bualoi berada pada koordinat 13,8°LU – 115,8°BT atau sekitar 1.182 kilometer sebelah utara Tarakan. Kecepatan angin maksimum mencapai 110 km/jam dengan tekanan udara minimum 980 hPa. Dalam 24 jam ke depan, intensitas siklon ini diprediksi meningkat hingga kategori 3 dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

Dampak Tidak Langsung di Kalimantan Utara

Meski tidak melintasi langsung Indonesia, sistem siklon ini memicu pembentukan awan hujan yang berimbas pada Kalimantan Utara. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan mengguyur Malinau, Tarakan, dan Bulungan pada 27 September 2025.

Pada 28 September 2025, wilayah terdampak hujan meluas hingga ke Nunukan, sementara pada 29 September 2025 potensi hujan juga diprediksi terjadi di Tana Tidung. Kondisi ini meningkatkan risiko banjir, longsor, hingga gangguan aktivitas masyarakat.

Posisi Terkini Siklon Tropis Bualoi yang bakal berdampak ke Kaltara. Diperkirakan melalui Tarakan besok pagi

Peta Peringatan Dini BMKG

Dalam infografis resmi BMKG, Kabupaten Malinau berada pada kategori waspada, artinya masyarakat perlu mengantisipasi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Sementara level siaga, awas, maupun peringatan angin kencang belum terdeteksi di Kaltara.

Selain hujan deras, BMKG juga memperingatkan potensi gelombang laut sedang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di perairan Laut Natuna Utara. Kondisi ini patut diwaspadai oleh nelayan dan pelaku transportasi laut.

Imbauan untuk Warga Malinau

BMKG mengimbau masyarakat Malinau untuk:

  • Mewaspadai banjir bandang dan longsor di daerah rawan.

  • Mengurangi aktivitas di sungai apabila hujan turun dengan intensitas tinggi.

  • Nelayan berhati-hati terhadap arus deras dan kenaikan permukaan air.

  • Selalu memantau pembaruan informasi cuaca dari kanal resmi BMKG.

Grafik prakiraan cuaca BMKG menunjukkan pengaruh siklon tropis Bualoi terhadap wilayah Kalimantan Utara.

Antisipasi Agar Tidak Panik

BMKG menegaskan bahwa Siklon Tropis Bualoi tidak bergerak menuju Indonesia, tetapi efeknya dapat memicu cuaca ekstrem di sebagian wilayah Kaltara. Dengan kesiapsiagaan masyarakat, dampak negatif dapat diminimalkan.

Kondisi cuaca ekstrem ini diharapkan tidak menimbulkan kepanikan, melainkan meningkatkan kewaspadaan terutama di Malinau yang rawan terdampak banjir ketika hujan deras turun dalam waktu lama.

(Maya)

Pos terkait