Budaya Pacu Geliat Ekonomi Malinau Kota

Pembukaan Irau Malinau 2023 dengan pencatatan rekor MURI saung terbanyak oleh Pemkab Malinau.

MalinauTerkini.com – Budaya di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, tidak sekadar menjadi warisan turun-temurun. Perayaan Irau menjadi ajang budaya sekaligus motor penggerak ekonomi masyarakat, Senin (29/9/2025). Tradisi ini memacu hilirisasi produk lokal melalui seni, kuliner, dan kerajinan.

Esensi Irau dalam Kebersamaan Budaya

Irau dikenal luas sebagai pesta budaya terbesar di Malinau yang menyatukan berbagai suku dan agama. Masyarakat menampilkan seni tari, musik, dan tradisi leluhur yang diwariskan turun-temurun.

Bupati Malinau, Wempi W Mawa, menegaskan Irau bukan pesta ulang tahun kabupaten, melainkan perayaan budaya yang melekat pada identitas masyarakat. “Irau ini kan bukan hari ulang tahun saja, Irau ini budaya. Irau itu perayaan budaya,” ujar Wempi saat ditemui di Tarakan, Senin (29/9/2025).

Produk Lokal Dorong Hilirisasi Ekonomi

Kegiatan dua tahunan ini memberi ruang bagi masyarakat memasarkan produk unggulan. Batik sesingal, anyaman rotan, hingga makanan khas Malinau dipamerkan untuk menarik pengunjung.

Perajin sesingal asal Desa Malinau Hulu, Saadan Hasanuddin, mengatakan momen Irau menjadi peluang memperluas pasar. “Setiap kali Irau, penjualan meningkat. Produk kami bisa dikenal lebih luas, bahkan ke luar daerah,” ungkapnya.

Bacaan Lainnya

Hal senada disampaikan Camat Malinau Kota, Muhamad Yusuf. Menurutnya, perayaan Irau memberi manfaat nyata bagi pelaku UMKM. “Ekonomi masyarakat meningkat signifikan, terutama pedagang kecil. Hilirisasi produk lokal semakin terasa,” ujarnya.

Kemeriahan Irau Malinau 2023. Seniman lokal ikut meramaikan perairan rekor muri oleh Etnik Dayak Tenggalan

Budaya sebagai Motor Pembangunan

Meski sempat muncul kritik terkait penggunaan anggaran, manfaat ekonomi dari Irau dirasakan langsung oleh masyarakat. Hilirisasi produk yang terintegrasi dengan perayaan budaya membuktikan bahwa budaya dapat menjadi instrumen pembangunan ekonomi.

Optimisme juga disampaikan pemerintah kecamatan bahwa dampak ekonomi Irau tahun ini lebih besar dibandingkan sebelumnya. Dengan perpaduan seni, tradisi, dan penguatan produk lokal, Irau Malinau menjadi simbol kebersamaan sekaligus penggerak ekonomi berkelanjutan.

(Maya)

Pos terkait