MalinauTerkini.com – Beras Adan, varietas padi khas Dataran Tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi simbol kearifan lokal masyarakat adat Dayak Lundayeh, Jumat (15/08/2025).
Beras ini dikenal karena kualitasnya yang unik. Tumbuh di dataran tinggi dengan udara sejuk dan tanah subur, Beras Adan hadir dalam tiga varian warna, yaitu putih, merah, dan hitam.
Dibudidayakan secara turun-temurun, Beras Adan Krayan bukan hanya sumber pangan. Ia adalah warisan budaya dan bukti harmoninya masyarakat adat dengan alam.
Menjaga keberlanjutan Beras Adan tidak cukup hanya melalui pertanian. Kelestarian hutan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi faktor penting.
Balai Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) mengambil peran melalui program Desa Binaan. Program ini dirancang untuk mengembangkan desa sekitar kawasan konservasi menjadi desa mandiri dan lestari.

Melalui peningkatan kapasitas petani, penguatan kelembagaan, dan dukungan ekonomi produktif, Balai TNKM mendorong desa di Krayan menjadikan Beras Adan sebagai produk unggulan.
“Kami menjaga hutan dan sumber air yang menjadi penopang sawah, memperkuat kapasitas petani, serta membuka akses pasar,” kata Kepala Balai Taman Nasional Kayan Mentarang, Seno Pramudito.

Kolaborasi ini diharapkan menghasilkan beras organik berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar, sekaligus membangun ekosistem sosial-ekonomi berkelanjutan di Krayan.
Beras Adan Krayan kini menjadi contoh nyata bahwa konservasi dan pembangunan ekonomi dapat berjalan beriringan. Warisan ini bukan hanya kebanggaan lokal, tetapi juga aset nasional yang patut dijaga.
(Maya)

Maya adalah jurnalis MalinauTerkini.com yang meliput isu-isu pemerintahan, kecelakaan lalu lintas, layanan publik, dan dinamika sosial masyarakat di Malinau, Kalimantan Utara. Sejak bergabung pada 2022, ia aktif melakukan peliputan langsung dari lapangan dan menyajikan laporan yang akurat serta terverifikasi.




