Jadwal Irau Malinau 23 Oktober: Malam Ini Podcast Lintas Agama

Pemuka agama dari berbagai keyakinan berdialog dalam Podcast Lintas Agama di Festival Irau Malinau
Para pemuka agama dari lintas kepercayaan berdiskusi bersama di acara Podcast Lintas Agama, bagian dari Festival Irau ke-11 Malinau. Dialog ini mengangkat pesan toleransi dan kerukunan untuk mempererat persaudaraan masyarakat Malinau, Kamis 23 Oktober 2025

MalinauTerkini.com – Sejumlah kegiatan budaya dan olahraga kembali mewarnai Festival Irau ke-11 sekaligus HUT ke-26 Kabupaten Malinau, Kamis (23/10/2025).

Rangkaian acara hari ini dimulai dengan pertandingan bakiak antar kecamatan di Halaman Padan Liu Burung pukul 09.00 WITA. Perlombaan tradisional ini menjadi salah satu ajang seru yang rutin digelar dalam perayaan Irau.

Pada siang hari, pertandingan sepak bola prestasi akan berlangsung di GOR Pemda mulai pukul 13.00 WITA. Pertandingan ini menghadirkan tim-tim terbaik dari berbagai wilayah di Malinau.

Memasuki malam hari, suasana festival akan diisi kegiatan bernuansa religius melalui Podcast 5 Agama yang digelar pukul 19.00 WITA di Panggung Padan Liu Burung.

Acara ini menghadirkan perwakilan dari lima agama untuk berdialog mengenai toleransi dan kebersamaan.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan ceramah pemuka agama pada pukul 20.00 WITA di lokasi yang sama.

Kegiatan ini menjadi refleksi nilai spiritual dalam kebhinekaan masyarakat Malinau.

 

Bacaan Lainnya

Berikut daftar nama lima pemuka agama yang menjadi penceramah dalam kegiatan “Ngobrol Bareng Bersama dengan 5 Pemuka Agama” di Festival Irau Malinau 2025:

  1. Ustadz H. Abey Ghifran, S.Th.I., Cht

    (Perwakilan agama Islam)

  2. Pdt. Marcel Saerang, S.E., M.Th

    (Perwakilan agama Kristen Protestan)

  3. Romo Antonius Antara, Pr

    (Perwakilan agama Katolik)

  4. Yan Mitha Djaksana

    (Perwakilan agama Hindu)

  5. Bhikkhu Dhamma Subho Mahathera

    (Perwakilan agama Buddha)

Acara ini dipandu oleh Kamidia Radisti sebagai host.

Festival Irau tahun ini tidak hanya menjadi wadah pelestarian budaya, tetapi juga ruang memperkuat persaudaraan lintas agama dan etnis di Kabupaten Malinau.

(Maya)

Pos terkait