Kronologi Satu Keluarga Alami Laka Sungai di Giram Kayan Malinau, Korban IRT Hilang

Perahu Karam di Giram Kayan Malinau

MalinauTerkini.com – Satu keluarga alami Laka sungai di Giram Kayan, Kecamatan Mentarang Hulu, Malinau Kalimantan Utara pada, Sabtu (7/12/2024).

Kecelakaan tunggal, perahu karam di giram kayan Malinau ini ditumpangi oleh 3 orang yang merupakan satu keluarga. Ketiganya berlayar menggunakan perahu ketinting dari Mentarang menuju Mentarang Hulu.

Saat kecelakaan terjadi, seorang warga Mentarang, Samri Bias melaporkan kejadian tersebut berdasarkan keterangan suami korban yang selamat. Namun sang istri diketahui hilang diduga terseret arus jeram.

“kejadian siang hari tangga 7 desember 2024 di Giram Kayan. Perahu ketinting yang ditumpangi karam, dan istrinya sampai saat ini masih dalam pencarian,” ungkapnya.

Kronologi Perahu Karam di Giram Kayan

Perahu Karam di Giram Kayan MalinauPasangan suami istri bersama anaknya berangkat dari Kecamatan Mentarang menuju Mentarang Hulu menggunakan perahu ketinting sekitar pukul 12.00 WITA. Perjalanan mereka harus melewati jeram terjal yang disebut warga sebagai Giram Kayan.

 

Menurut keterangan suami korban, arus sungai mulai deras akibat hujan deras di hulu.

Saat melewati Giram Kayan, perahu mereka terbalik.

Suami korban langsung menyelamatkan anak mereka dan membawanya ke tepi sungai.

Sementara itu, sang istri sempat berusaha menyelamatkan pakaian anak mereka yang hanyut terbawa arus. Namun, ketika suami korban kembali menoleh, istrinya sudah hilang terseret derasnya arus sungai. Korban diketahui bernama Wilka. Berusia 20 tahun yang merupakan Warga Desa Long Berang, Kecamatan Mentarang Hulu.

 

Upaya Penyelamatan

Warga yang mengetahui kejadian ini segera melakukan pencarian.

Mereka menemukan perahu ketinting korban yang hanyut hingga ke daerah Paking. Suami dan anak korban berhasil dievakuasi kembali ke Pulau Sapi.

Kapolsek Mentarang Ipda Welly membenarkan adanya kecelakaan tersebut. Saat ini, tim gabungan dari kepolisian dan warga setempat masih melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian. Curah hujan tinggi dalam sepekan terakhir membuat aliran sungai semakin deras dan membahayakan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah melalui Kepala Pelaksana BPBD Malinau, Iwan Darma menyampaikan telah menugaskan tim untuk ikut serta dalam penyelamatan. Ada 8 petugas, ditambah tim relawan ikut membantu proses pencarian.

“sekarang masih proses pencarian, ada 8 petugas dari BPBD dan beberapa unit perahu diturunkan. Hari kedua pencarian kita harapkan menemui hasil,” ungkapnya.