MalinauTerkini.com – Lembaga Adat Besar Tidung Malinau (LABT Malinau) akan melaksanakan safari kebudayaan khas Tidung Malinau ke Kabupaten Tana Tidung (KTT) Kalimantan Utara pada hari Sabtu, 27 Juli 2024.
Safari budaya Tidung Malinau dalam lima tahun terakhir
Safari budaya ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan kebudayaan khas Tidung, termasuk tarian tradisional, pantun syair, dan berbagai kebudayaan khas lainnya. Ketua Lembaga Adat Besar Tidung Malinau, Edy Marwan, menyatakan bahwa safari budaya ini akan melibatkan seluruh perwakilan Adat Tidung di Malinau, mulai dari pengurus adat di level desa, kecamatan, hingga kabupaten.
“Insyallah, rombongan berangkat siang ini ke KTT. Totalnya ada puluhan pengurus adat mulai dari tingkat desa, kecamatan sampai kabupaten. Agendanya sharing kebudayaan,” ujar Edy Marwan saat ditemui di kediamannya pada hari Sabtu, 27 Juli 2024.
Safari budaya lintas kabupaten ini merupakan bagian dari program kerja LABT Malinau pasca musyawarah besar yang diadakan pada tahun 2023 lalu. Sekitar 50 pengurus adat, sanggar tari, dan pLembegiat seni dari Malinau akan menampilkan pertunjukan seni di KTT malam ini.
Edy Marwan, yang juga merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Malinau, menjelaskan bahwa kegiatan serupa pernah dilakukan pada tahun 2018 di Malaysia dan Tarakan. Ia berharap kegiatan ini dapat memperkuat eksistensi kelembagaan Tidung di Kalimantan Utara serta menjadi ajang untuk bersilaturahmi.
“Selain pertunjukan seni, insyallah ini menjadi ajang kota bersilaturahmi. Tahun 2018 lalu kita pernah laksanakan kegiatan serupa di Malaysia dan Tarakan. Hari ini insyallah di KTT Malam nanti,” tutupnya.
Acara kebudayaan ini dikemas melalui Malam Silaturahmi bersama pengurus lembaga adat dari 2 kabupaten bertetangga ini. Diantara pertunjukan seni yang akan ditampilkan adalah Musik Kluding. Alat musik ini sebelumnya meraih rekor Muri pada Irau 2023.
Kluding Tidung Malinau Raih Rekor MURI 2023
Lembaga Adat Besar Tidung (LABT) Malinau kembali mencatat sejarah baru dengan meraih Rekor MURI pada perayaan Irau Malinau ke-10 yang berlangsung pada hari Senin, 16 Oktober 2023. Prestasi ini menjadi yang ke-6 bagi masyarakat adat Tidung di Malinau, yang kali ini ditorehkan melalui penampilan alat musik tradisional, Kluding.
Penampilan Spektakuler Ratusan Pemain Kluding
Kluding, alat musik tradisional suku Tidung, dimainkan oleh ratusan pemain dalam pementasan yang mencuri perhatian dan memukau penonton. Alat musik ini berasal dari tumbuhan khas yang disebut Porot, sejenis tumbuhan palma yang tumbuh berumpun. Penampilan ratusan pemain Kluding ini berhasil mencatat rekor baru di Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).
Proses Validasi dan Verifikasi MURI
Customer Relation Manager MURI, Lutfi Syah Pradana, menyampaikan bahwa tim MURI telah melakukan validasi dan verifikasi atas usulan pencapaian rekor baru ini. Setelah melalui proses yang ketat, pementasan Kluding dinyatakan memenuhi syarat dan tercatat sebagai rekor dunia-Indonesia. Sebanyak 109 pemain musik Kluding berhasil menyelesaikan beberapa lagu selama pementasan di Irau ke-10 Malinau, yang membuatnya layak dicatat sebagai rekor baru.
Apresiasi dari Bupati Malinau
Bupati Malinau, Wempi W Mawa, turut mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi ini. Ia menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Lembaga Adat Besar Tidung yang berhasil mencatat sejarah baru melalui penampilan Kluding. “Kita semua merasa bangga dan apresiasi sebesar-besarnya pada hari ini, Lembaga Adat Besar Tidung kembali mencatat rekor sejarah baru melalui penampilan Kluding, alat musik tradisional Suku Tidung,” ujarnya.
Dia
Kontribusi Besar Lembaga Adat Tidung
Prestasi ini menambah deretan rekor yang berhasil dicatat oleh masyarakat adat di Malinau. LABT Malinau menjadi lembaga adat ke-5 yang menyumbangkan rekor MURI pada perayaan Irau ke-10, setelah sebelumnya Adat Tenggalan juga berhasil meraih prestasi serupa. Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat identitas budaya suku Tidung, tetapi juga mengukuhkan posisi mereka dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya daerah.
Dengan pencapaian ini, Kluding Tidung Malinau tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat lokal, tetapi juga menjadi bagian dari warisan budaya nasional yang diakui secara internasional. Rekor MURI ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk terus melestarikan dan mengembangkan seni budaya tradisional mereka.