MalinauTerkini.com – Dentuman distorsi dan riff agresif langsung membelah udara malam ketika Edane naik panggung Irau Malinau 2025, Sabtu (11/10/2025).
Energi hard rock yang meledak-ledak menjadikan malam Minggu di Bumi Intimung berubah jadi arena adrenalin.
Menariknya, sebelum tampil, para personel Edane lebih dulu duduk di barisan VIP menikmati pertunjukan budaya Dayak Kenyah.
Di tengah prosesi adat, Bupati Malinau, Wempi W Mawa, memperkenalkan Edane sebagai tamu kehormatan, disambut riuh penonton.
Sosok gitaris legendaris Indonesia, Eet Sjahranie, langsung mencuri perhatian. Gaya khasnya yang ikonik membuat penonton berebut momen, sekaligus menunjukkan bahwa band sekelas Edane pun menghargai akar budaya lokal.
Setelah sesi budaya usai, lampu panggung meredup, suara crowd mulai meninggi. Begitu intro lagu pertama dimainkan, seluruh area panggung berubah menjadi lautan energi. Aksi panggung bertenaga, aransemen keras, dan presisi permainan khas Edane membuat penonton terpukau.
Setiap solo gitar Eet Sjahranie disambut sorakan. Gebukan drum, vokal garang, dan pantulan sound system membentuk atmosfer konser rock klasik yang jarang hadir di daerah.
Bukan sekadar hiburan, penampilan Edane menjadi pembuktian bahwa Irau Malinau bukan hanya festival budaya, tetapi juga panggung musik besar yang mampu menghadirkan band rock papan atas.
Wempi menyebut, kolaborasi budaya dan musik modern adalah konsep utama Irau tahun ini. Pada pembukaan, Slank lebih dulu menghentak panggung. Kini giliran Edane meneruskan estafet energi rock di Malinau.
Malam semakin larut, namun massa bertahan. Setiap lagu disambut koor, setiap hentakan menciptakan gelombang. Malinau bukan sekadar tuan rumah, tetapi saksi ledakan hard rock yang tak terlupakan.
Irau Malinau 2025 resmi menegaskan diri: budaya tetap dijunjung, rock tetap mengguncang.
(Maya)






