319 Peserta Lintas Usia Kuasai Fashion Show Irau Malinau

Suasana peserta fashion show Irau Malinau berjalan di panggung mengenakan batik lokal di depan penonton, Sumber: MalinauTerkini.com
Suasana peserta fashion show Irau Malinau berjalan di panggung mengenakan batik lokal di depan penonton, Sumber: MalinauTerkini.com

MalinauTerkini.com  – Fashion show dalam rangkaian Irau Malinau bukan sekadar hiburan, melainkan wadah pembentukan generasi kreatif lintas usia. Ajang ini menghadirkan ruang ekspresi bagi anak-anak hingga lansia, Sabtu (12/10/2025).

Sebanyak 319 peserta tampil dengan busana berbahan batik Malinau. Panggung ini menjadi media kolaborasi antara pembatik, penjahit, dan perias lokal untuk menunjukkan karya terbaik.

Ketua Dekranasda Malinau, Maylenty menyebut momentum ini dirancang untuk menggerakkan ekosistem ekonomi kreatif daerah. Peserta hadir dari berbagai kecamatan di Malinau.

“Antusias peserta sangat tinggi dengan total 319 orang. Mereka berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Malinau,” ungkapnya saat diwawancarai di sela lomba, Minggu (12/10/2025).

Kategori peserta dibuka untuk seluruh kelompok usia. Kesempatan yang merata ini menciptakan dinamika kreatif lintas generasi.

Maylenty menyebut anak-anak menjadi peserta terbanyak. Tren ini menunjukkan minat fesyen tumbuh sejak usia dini.

Sebelum penampilan peserta, fashion show diposisikan sebagai ruang tumbuh bagi pelaku lokal. Ajang ini memberi dampak pada pembatik, penjahit, hingga perias.

Suasana peserta fashion show Irau Malinau berjalan di panggung mengenakan batik lokal di depan penonton, Sumber: MalinauTerkini.com
Suasana peserta fashion show Irau Malinau berjalan di panggung mengenakan batik lokal di depan penonton, Sumber: MalinauTerkini.com

“Peserta dan orang tua sangat antusias sehingga ini berdampak bagi pembatik, penjahit, sampai perias di Malinau,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Dekranasda menekankan pentingnya kepercayaan diri bagi peserta anak-anak. Panggung ini menjadi awal perjalanan mereka mengasah bakat dan cita-cita menjadi model.

Keterlibatan seluruh kecamatan memperluas jangkauan partisipasi. Setiap wilayah mengirim perwakilan mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Sebelum kutipan lanjutan, Dekranasda aktif membina UMKM batik secara berkelanjutan. Pembinaan ini membuka akses pasar dan menjaga keberlangsungan pengrajin.

Semua kain yang ditampilkan merupakan batik asli Malinau. Identitas budaya lokal diperlihatkan melalui setiap potongan busana.

Fashion show diharapkan menjadi sarana regenerasi pelaku kreatif. Irau Malinau menjadi momentum menghidupkan kebanggaan budaya lewat fesyen.

(Maya)

Pos terkait